Capres AS Dukung Israel Serang Iran

Posted by headlinenews 0 komentar
JERUSALEM - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Mitt Romney, menyatakan setiap dan semua tindakan harus dilakukan guna mencegah Iran membuat senjata nuklir. Romney yang tampil sebagai teman baik Israel dalam pemilihan 6 November itu pun mendukung niat Israel menyerang Iran.

Seorang pembantu senior Romney menyatakan akan mendukung setiap serangan militer Israel kalau saja semua pilihan telah macet. Tapi, calon presiden AS itu sendiri tak sampai mengulangi sikapnya tersebut.

Di dalam pidato mengenai kebijakan luar negeri di Jerusalem, Romney menyampaikan dukungan kuat bagi persekutuan antara Amerika Serikat dan Israel. Dia menuding Presiden Barack Obama telah membiarkan hubungan AS-Israel jadi keruh.

Mantan gubernur Massachusetts tersebut berada di Jerusalem dalam tahap kedua kunjungan untuk memperkokoh kepercayaan diplomatik bagi kebijakan luar negeri. Dia melakukannya dalam usaha menggeser Obama.

"Kami tak bisa berdiam diri saat mereka yang berusaha merendahkan Israel itu menyuarakan kecaman mereka,'' kata Romney. ''Kita mesti melaksanakan semua tindakan guna menghalangi rejim Iran di jalur nuklirnya. Kami mengakui hak Israel membela diri dan Amerika sudah benar untuk membela Israel.''
sumber : republika.co.id

calon presiden Amerika Serikat

pemilu presiden USA

Baca Selengkapnya ....

Polisi Akhirnya Berani Stop FPI

Posted by headlinenews 0 komentar
Ratusan petugas kepolisian di Pontianak, Kalimantan Barat, memblokade rencana Front Pembela Islam dan Laskar Pembela Islam untuk melakukan razia dan sweeping tempat-tempat hiburan malam, Sabtu, 28 Juli 2012. Kapolda Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Unggung Cahyono dan Kapolresta Pontianak Mukarrom Riyadi turun langsung menemui massa FPI di Jalan Tanjungpura, Pontianak Selatan.

Aksi sweeping FPI tercium pihak kepolisian, beberapa saat seusai salat tarawih. Ratusan pria dengan busana putih-putih berkumpul di kawasan Jalan Tanjungpura. Beberapa di antara mereka tampak menenteng kayu balok. Sebelum mereka bergerak, ratusan polisi menghadang dan menghalangi mereka bergerak.

“Polisi tidak melindungi pengusaha, namun pengusaha juga berhak menjalankan usahanya selama mengikuti peraturan yang dikeluarkan pemerintah,” kata Kapolresta Pontianak Kombes Muharrom Riyadi di hadapan massa. Muharrom masih mengenakan baju takwa seusai salat tarawih.

Hingga sahur tiba, Ahad, 29 Juli 2012, polisi masih terus berjaga-jaga di jalan-jalan protokol di Kota Pontianak.

Seorang anggota FPI Kalbar, Afli Herlambang, mengakui, semula massa mereka hendak mendatangi sejumlah hotel dan memaksa mereka menutup kegiatan usahanya. “Itu tempat maksiat. Kami minta mereka semua tidak buka selama Ramadan. Tidak ada salahnya jika kawan-kawan dari Laskar turun tangan,” katanya bersemangat.

Afli mengaku massa FPI hendak bergerak karena ada laporan bahwa masih banyak tempat-tempat hiburan malam yang buka sampai menjelang sahur. “Kami minta pihak aparat maupun pemerintah untuk mencabut izin mereka,” kata Afli.

Ditemui di lokasi, Kapolda Kalbar Brigjen Unggung Cahyono mengatakan, keberadaan polisi sebatas memantau aksi FPI. Polisi, kata dia, tidak segan bertindak tegas jika FPI bersikap anarkistis. “Kami hanya memantau saja. Kami baru akan tindak jika mereka melakukan hal-hal di luar wewenang mereka,” katanya.

sumber: tempo.co

Baca Selengkapnya ....

7.000 Konflik Agraria Potensial Kisruh

Posted by headlinenews 0 komentar
Jakarta - Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Abet Nego Tarigan mengatakan ada 7.000 kasus sengketa lahan antara perusahaan perkebunan atau pertambangan dengan warga setempat. “Itu jumlah yang terdaftar, yang sebenarnya lebih banyak,” katanya kepada Tempo, 29 Juli 2012.

Nego mengatakan, masalah agraria seperti ini sudah menjadi konflik nasional. Selama Januari-Juli 2012, sudah ada 23 korban yang meninggal terkena tembakan. Bahkan, dalam dua minggu terakhir, sudah ada empat kasus sengketa lahan, yakni di Ogan Ilir, Sumatera Selatan; Donggala, Sulawesi Tengah; Sumba, NTT; dan Tapanuli Selatan. "Padahal ini bulan puasa," katanya.

Konflik terakhir yang terjadi di Ogan Ilir, 27 Juli 2012 lalu, menewaskan Angga bin Darmawan. Bocah 12 tahun itu tertembak saat menyaksikan Brimob yang melakukan sweeping. Selain korban tewas, lima orang warga juga mengalami luka-luka.

Sebelumnya, pada 18 Juli 2012, terjadi sengketa tambang emas di Balaesang Tanjung, Donggala, Sulawesi Tengah, yang menewaskan Masdudin, 45 tahun. Empat orang lainnya dilaporkan terkena tembakan.

Menurut Direktur Eksekutif Imparsial Poenky Indarti, maraknya sengketa lahan ini disebabkan aparat kepolisian yang diterjunkan memakai paradigma lama. Mereka sewenang-wenang menggunakan senjata. Menurut Poenky, semestinya polisi dapat bertindak lebih arif, menyelesaikan sengketa warga dan perusahaan dengan jalan dialog.
SUMBER: TEMPO.CO

Baca Selengkapnya ....

Wow, Saudi akan Gaji Pemberontak Suriah

Posted by headlinenews 0 komentar
DAMASKUS – Arab Saudi akan menggaji pemberontak Tentara Pembebasan Suriah (FSA). Pemberian gaji ini untuk mendorong pembelotan massal terhadap kepemimpinan Bashar Al-Assad.

Menurut surat kabar Inggris, Guardian, Sabtu (23/6), pembayaran akan dilakukan dengan mata uang dolar AS atau euro.

Ide ini sebenarnya sudah diusulkan Arab Saudi sejak bulan Mei. Pejabat Arab Saudi juga sudah membicarakan hal tersebut dengan Amerika Serikat. Namun demikian, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arab Saudi tidak berkomentar mengenai hal itu. Topik tersebut kemungkinan akan dibahas pada pertemuan dengan Dewan Uni Eropa dan negara-negara teluk pada Senin (25/6) mendatang.

Guardian juga mengklaim bahwa Turki mengizinkan pembentukan pusat komando di Istanbul guna mengkoordinasikan pasokan senjata kepada pejuang pemberontak Suriah. Diperkirakan, pusat komando itu terdiri dari 20 staf berkewarganegaraan Suriah.

Laporan ini muncul di tengah memburuknya hubungan Turki dengan Suriah. Sebelumnya, Suriah mengkonfirmasi telah menembak jatuh jet temput Turki. Menurut pemerintahan Suriah, jet tempur Turki telah melanggar wilayah udara Suriah. Turki kemungkinan akan mengirim senjata untuk menjaga perbatasan.

Guardian mengatakan wartawannya melihat senjata dibawa dari Turki ke perbatasan Suriah pada awal Juni. Menurut laporan itu, Turki telah memberi lampu hijau untuk mendirikan sebuah pusat komando di Istanbul untuk berkoordinasi dengan para pemimpin oposisi Suriah.

Pada Jumat (23/6) lalu, Turki membantah tuduhan New York Time bahwa Turki mengirim senjata kepada para pemberontak Suriah. "Turki tidak mengirim senjata ke negara tetangga manapun, termasuk Suriah," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Selcuk Unal.

Hubungan kedua negara semakin memburuk setelah Perdana Menteri Turki, Recep Tayep Erdogan, mengutuk kekerasan yang dilakukan Assad. Turki hingga saat ini menampung 30 ribu pengungsi asal Suriah yang kini tinggal di kamp-kamp dekat perbatasan.
sumber :republika.co.id

Baca Selengkapnya ....

Polisi Selidiki Terbakarnya Gudang Milik Jokowi

Posted by headlinenews 0 komentar
Sejumlah petugas pemadam kebakaran, berusaha memadamkan api yang berkobar di pabrik mebel PT Rakabu, Solo, Jateng, Kamis (26/7). Kebakaran yang melanda pabrik mebel milik keluarga Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) tersebut, diperkirakan menyebabkan kerugian hingga 400 Juta Rupiah. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Tim laboratorium forensik Kepolisian Daerah Jawa Tengah masih menyelidiki penyebab kebakaran di gudang milik perusahaan keluarga Wali Kota Surakarta Joko Widodo. Mereka melakukan olah tempat kejadian perkara yang berada di Pabelan, Sukoharjo, Sabtu 28 Juli 2012.

Tim tersebut terdiri dari empat polisi yang dipimpin oleh seorang perwira. Mereka memeriksa lingkungan gudang yang terbakar selama hampir dua jam. “Mereka juga membawa sejumlah benda untuk diteliti,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sukoharjo, Ajun Komisaris Andis Arfan Taufani.

Menurut Andis, barang yang dibawa berupa boks panel listrik, instalasi kabel serta abu bekas kebakaran. “Benda-benda itu akan diperiksa di laboratorium untuk memastikan penyebab kebakaran,” katanya.

Hanya saja, belum ada kepastian kapan hasil penyelidikan itu akan keluar. mereka belum bisa memperkirakan penyebab terjadinya kebakaran. Andis menolak menjawab saat ditanya kemungkinan adanya unsur kesengajaan maupun politis. “Menunggu hasil laboratorium,” katanya.

Hingga saat ini, polisi telah memeriksa delapan orang saksi yang terdiri dari karyawan, penanggung jawab gudang dan pemilik gudang. Dari keterangan saksi, diduga penyebab kebakaran itu disebabkan oleh hubungan pendek kabel listrik. Sebab, instalasi listrik yang ada di gudang itu sudah berumur cukup tua. “Tapi ini baru dugaan yang didapat dari keterangan saksi,” kata Andis.

Kepala Kepolisian Sektor Kartasura, Ajun Komisaris Fachrul Sugiarto, total kerugian akibat terbakarnya dua gudang itu mencapai Rp 1 miliar. “Nilai mebel yang terbakar mencapai Rp 300 juta,” katanya. Sedangkan kapas dan kain perca yang ada di satu gudang lain nilainya sekitar Rp 400 juta. Nilai gudang yang terbakar ditaksir juga mencapai Rp 300 juta.

Seperti diberitakan, kebakaran hebat melanda dua gudang yang berada di Pabelan, Kartasura pada Kamis lalu. Salah satunya ditempati oleh PT Rakabu yang merupakan milik Jokowi. Sedangkan gudang satunya ditempati oleh PT Kapas Jaya yang juga milik kerabat dekat Jokowi. "PT Rakabu hanya menempati gudang itu dengan cara menyewa,” kata Andis.

Api mulai berkobar pukul 12.30 WIB saat para karyawan sedang istirahat siang. Api baru padam pukul 15.00 WIB saat barang-barang di dalamnya sudah habis. Belasan mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan api.
sumber : tempo.co

Baca Selengkapnya ....

Hari Suwandi,Kisah Idealisme yang Terbeli

Posted by headlinenews 0 komentar
TEMPO.CO, Surabaya -Kisah heroik perjuangan warga Sidoarjo bernama Hari Suwandi kini justru jadi bumerang. Pria 44 tahun yang awalnya dielu-elukan sebagai pejuang rakyat yang berusaha mengambil haknya kembali. Kini justru panen hinaan dan kecaman.

Hari, korban semburan lumpur Lapindo dari Desa Kedung Bendo, Porong, berangkat berjalan kaki dari tanggul lumpur Porong mulai 14 Juni 2012 dan tiba di Jakarta pada 8 Juli 2012. Tujuannya menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara dan Aburizal Bakrie di Wisma Bakrie.

Ia menempuh perjalanan sejauh 827 kilometer menyusuri jalan di jalur pantai utara Jawa yang melewati 17 kabupaten/kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Jakarta. Pejalan kaki korban Lapindo Hari Suwandi membuat pengakuan mengejutkan. Dia mengaku menyesal melakukan aksi jalan kaki Porong-Jakarta. Dalam wawancara dengan TvOne, dia pun menyampaikan permintaan maaf kepada Keluarga Bakrie atas aksi-aksinya selama ini.

Wawancara Hari Suwandi ditayangkan langsung pada Rabu (25 Juli 2012). Lalu tayangan video penyesalan dan permintaan maafnya bisa disaksikan di situs video.tvonenews.tv pada keesokan harinya. Pengakuan tersebut, sontak membuat para korban lain berang. Termasuk teman seperjuanganya.

"Hari telah ''terbeli'' dengan uang, ini bukan karena intimidasi. Saya ditinggalkan sendirian, padahal sebelumnya kami sedang berjuang untuk penyelesaian ganti rugi," kata Harto Wiyono, korban Porong Kamis, 26 Juli 2012.

Harto yang juga teman seperjalanan Hari, mengatakan setelah siaran di TV One tersebut keberadaan Hari tidak bisa dilacak. Pria 41 tahun ini mengatakan selama di Jakarta keduanya memang belum berhasil menemui Presiden SBY ataupun Aburizal. "Kami menemui anggota DPR RI dan sudah mengajukan permintaan agar bertemu dengan Presiden," ujar dia.

Koordinator warga Lapindo di dalam peta terdampak, Yudo Wintoko, mengatakan aksi jalan kaki yang dilakukan Hari memang sejak awal diragukan oleh banyak korban Porong. "Kami menyesalkan tindakannya yang ujung-ujungnya untuk kepentingan diri sendiri," ujar dia.

Kini bahkan, keluarga Hari pun meragukan niatnya usai tayangan maaf di TvOne."Saya kaget melihat di televisi TV One, Rabu malam, saya tidak bisa berbuat apa-apa karena itu keinginannya sendiri," kata Novi, salah seorang keluarganya,

Kisah kekecewaan Hari belum berhenti. Hari ternyata juga sempat minta uang ke sejumlah pejabat pemerintahan Jawa Timur. Menurut Asisten Kesejahteraan Pemerintah Jawa Timur, Edy Purwinarto, Jumat, 27 Juli 2012, sebelum berangkat, Hari bersama seorang temannya beberapa kali menghubungi dirinya untuk minta uang saku.

Padahal awalnya Hari menegaskan ganti rugi dari Lapindo itu tidak cukup mengembalikan masa lalunya. Bapak tiga anak dan kakek empat cucu ini kehilangan mata pencaharian sebagai pembuat dompet dan tas, demikian juga istrinya yang bekerja pada industri mebel rotan. Hari, yang sebelumnya mempunyai empat karyawan untuk industri kecil-kecilan, kini terlunta-lunta karena kesulitan mendapat pekerjaan dan modal. Ia kini pun tinggal di rumah separuh jadi dengan atap asbes yang tanahnya masih sewa.
sumber : tempo.co

Baca Selengkapnya ....
Template by Berita Update - Trik SEO Terbaru. Original design by Bamz | Copyright of Headline News.